PMKRI: Korupsi itu memalukan!

Dok. Pribadi

Jakarta, Katakanlah - Korupsi menjadi momok menakutkan dan penghalang terbesar bagi kemajuan bangsa.

Mustahil rakyat akan sejahtera ketika para wakil rakyat dan juga para pajabat publik sibuk mencuri uang rakyat.

Komisi Pemberantasan Korupsi telah mengajarkan kepada kita, melalui kinerjanya, bahwa praktek korupsi, pasca Orde Baru, tidak lagi terpusat di Ibu Kota, tetapi telah merambat sampai ke daerah-daerah.

Komisaris Daerah DKI Jakarta, Ram Dagher, menilai bahwa pada dasarnya korupsi harus dilawan tanpa memandang kompromi kepentingan.

Hal itu diungkapkannya setelah melihat ada upaya sistematis dari pihak-pihak tertentu untuk mengamputasi kinerja KPK.

"Yang namanya korupsi harus dilawan secara total karena dampaknya merusak tatanan masyarakat yang berkeadilan", kata dia ketika dihubungi redaksi Katakanlah.com via telepon (14/09).

Menurutnya, mayoritas yang ditangkap KPK, termasuk melalui operasi tangkap tangan, adalah para pejabat publik baik itu eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

"Ini memalukan. Tindakan korupsi yang melibatkan para pejabat itu sungguh memalukan karena mencederai seluruh aspek kehidupan kita sebagai warga negara", katanya menegaskan.

Dia juga mengkritik para wakil rakyat yang, alih-alih membantu KPK memberantas korupsi, justru menjadi pelaku korupsi dan aktor pelemahan insitusi antirasuah tersebut.

"Kita malu karena ada wakil kita di Senayan yang bertindak di luar harapan publik", ujar alumnus Universitas Nasional itu.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa korupsi yang kian membudaya ini merupakan akibat dari hilangnya budaya malu bersamaan dengan tumbuh suburnya keserakan dan kemarukan pada diri para pejabat di negara ini.

"Orang kalau sudah tidak punya rasa malu akan jadi serakah bahkan jadi tidak tau diri. Korupsi adalah ketidaktahudirian menyikapi mana yang salah dan mana yang benar", imbuhnya.

Ia mengingatkan kepada para pejabat publik agar tahu diri dan tahu malu agar dapat bertindak sebagai seorang politisi sejati.

"Harus belajar tahu diri supaya bisa merasakan penderitaan rakyat. Rakyat akan sangat malu jika para pemimpinnya melakukan korupsi dan kejahatan-kejahatan lainnya", tandasnya. (JP)