Demokrasi kita: Aksi Memeringati 3 Tahun Jokowi-JK Dibubarkan Polisi

Jakarta,  Katakanlah - Perwakilan Cipayung Plus DKI Jakarta menggelar aksi memeringati 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK, di depan patung kuda Jl. Merdeka Selatan sore ini.(20/10/2017)

Aksi yang terdiri dari beberapa Ormas di antaranya PMKRI Jakarta Pusat, dipaksa mundur oleh pihak Kepolisian.

Pihak kepolisian melakukan pemukulan dan pengejaran dengan membawa senjata api Untuk membubarkan massa aksi Cipayung Plus DKI Jakarta.

“Aksi kami berakhir dengan ricuh dan saya sendiri di kejar oleh pihak kepolisian sambil mengacungkan senjata api serta di teriaki jambret” aku Kathon Maure, ketua umum PMKRI Jakarta Pusat.

Kathon menegaskan bahwa, pihak kepolisian tidak sepatutnya melakukan pemukulan demi membubarkan massa aksi Cipayung Plus DKI.

Alkautsar selaku koordinator lapangan menambahkan “Sebenarnya aksi kami tidak melakukan kerusuhan, namun pihak kepolisian melakukan pembubaran pada saat kami sedang melakukan tetrikal pada aksi kami.” (20/10/2017)

Alkausar menambahkan bahwa, pihak kepolisian harus segera meminta maaf atas terjadinya insiden pembubaran dan pemukulan massa aksi Cipayung Plus DKI. 

Berikut kronologis yang kami dapatkan dari Jabrik peserta aksi yang adalah anggota PMKRI Cabang Jakarta Pusat:

1. Jam 13.00-15.30 aksi berjalan dengan tertib dan damai

2. Pada pukul 15.30 massa aksi mulai melakukan aksi teatrikal: "Matinya Rakyat". Dalam Aksi tersebut massa aksi kemudian membakar miniatur keranda mayat. Aksi itu lantas memicu kebrutalan aparat kepolisian; massa aksi dibubarkan paksa, ditendang, diseret secara tidak manusiawi. 3 orang aktivis (Sultan Tuza dari PMKRI dan Al Kautsar serta Damara dari LMND) ditangkap dan diamankan di pos polisi Patung Kuda, Monas. Di dalam pos polisi itu, ketiga aktivis Kelompok Cipayung itu dipukul tanpa diinterogasi (hal ini terkonfirmasi oleh salah satu polisi sendiri)

3. Di lain sisi, ketua presidium PMKRI Cabang Jakarta Pusat, Jurdhil Kathonna, dikejar oleh beberapa orang Intel bersenjata lengkap sambil menodongkan senjata ke arah Kathon. Seraya menodongkan senjata mereka berteriak jambret sehingga memancing warga sekitar untuk turut mengejar Kathon. Untung saja ada anggota PMKRI lainnya yg langsung mengamankan Kathon, naik taxi menuju sekretariat PMKRI.

4. Setelah didesak oleh para aktivis yg masih ada di lokasi, akhirnya pihak kepolisian melepaskan ketiga aktivis tersebut.