Suka Menangis adalah Ciri-ciri Orang Kuat. Kok Bisa?

Sumber Foto: media.salon.com

Berikut ini adalah tulisan dari seorang penulis di educateinspirechange.org - Ossiana Tepfenhart. Berikut ulasannya yang sudah diterjemahkan dari Bahasa Inggris. Ulasan tentang menangis! Bacalah!

Tolong berikan saya tisu (apapun yang bisa menlap air mata ini)...

Saya akan mengakuinya: Saya menangis selama menonton film ... dan membaca buku, mendengar musik, dan mendengar podcast. Bergantung pada bagaimana tingkat hormon saya, saya mungkin akan mengambil menyiapkan tisu sapu tangan dan menonton filmnya sendiri (tanpa teman).

Meski banyak orang menyeringai saat melihatku menonton film sambil menangis, gak apa-apa. Sejujurnya, orang yang menangis karena film cenderung memiliki sesuatu yang banyak orang belum benar-benar pelihara: empati.

Dibutuhkan tipe orang khusus untuk memiliki empati. Banyak orang di luar sana - narsisis dan sosiopat, misalnya - dilahirkan tanpa itu dan menjalani seluruh hidup mereka tanpa pernah benar-benar "menempatkan diri mereka pada sepatu orang lain". Ini berarti mereka tidak bisa benar-benar merasakan (apa) yang dirasakan orang lain. Meskipun kurangnya empati bisa sangat berguna bagi salesman mobil bekas, itu tidak selalu hal yang baik.

Sebenarnya peduli dengan situasi orang lain membutuhkan kekuatan - banyak. Hidup itu brutal pada beberapa orang dan jika Anda benar-benar bisa menempatkan diri Anda pada posisi orang lain dan merasakan rasa sakit itu, itu mengatakan sesuatu tentang (siapa) Anda (yang sebenarnya).

Anda cukup kuat untuk benar-benar menahan rasa sakit itu, tapi tetap merasakannya. Anda cukup kuat untuk menjadi kuat bagi orang lain. Anda kuat sampai-sampai Anda mengerti dari mana asalnya dan dapat merasakan apa yang mereka rasakan.

Tidak pernah ada hal yang menyedihkan untuk benar-benar merawat orang lain, bahkan jika orang itu adalah karakter fiksi dalam sebuah film. Ini menunjukkan bahwa Anda benar-benar memiliki hati, dan itu adalah jantung yang bisa menghancurkan dirinya sendiri bagi orang lain. Meski bisa dipatahkan, menjelang akhir film, Anda tahu sudah ditambal kembali.

Mampu memulihkannya dengan cepat mengatakan sesuatu yang lain tentang orang-orang yang menangis saat menonton film: mereka dapat bangkit kembali tidak seperti  orang lain, dan cukup kuat dan cukup cerdas untuk benar-benar memisahkan realitas dari fiksi.

Tentu saja, itu bukan satu-satunya alasan orang menangis di bioskop. Ada juga air mata yang mengalir karena Anda pernah berada pada karakter tertentu (dalam sebuah film itu) - air mata kenangan yang menyakitkan. Saya sering terharu melihat film yang membuat orang mengalami hal-hal yang saya miliki, hanya karena hal itu memungkinkan saya membiarkan beberapa perasaan terbungkus, saya lepas dengan cara yang lebih sehat. Saya ingin melihat bagaimana seseorang bisa meragukan kekuatan seseorang saat mereka benar-benar menghadapi hal-hal yang telah menyakiti mereka di masa lalu.

Lalu, ada jenis air mata yang mengalir saat Anda benar-benar hanya terbebani dengan  artistik yang jenius sebuah film. Bukan hanya sesuatu yang dilakukan orang sok juga. Ini disebut Stendhal Syndrome dalam bentuknya yang lebih maju dan ini berarti sebuah karya seni membuat Anda sampai pada titik bahwa Anda memiliki gejala fisik dan emosional.

Memperolehnya setelah menonton film Casshern, saya dapat dengan jujur ​​mengatakan bahwa dibutuhkan banyak kekuatan untuk membuat Anda tersentak dari rasa kagum yang mengubah secara fisik.

Bagi orang-orang yang benar-benar rentan terhadap cara seni bergerak, benar-benar melihat film yang bagus, mendengarkan siaran radio yang bagus, atau bahkan membaca komik yang tepat bisa menjadi ujian kemampuan Anda untuk tetap berwajah lurus. Ini juga bisa menjadi perjalanan roller coaster yang hebat - yang memaksa Anda untuk menghadapi dan merangkul emosi yang kebanyakan orang lain pilih untuk tidak dilihat.

Jika Anda bertanya kepada saya, itu adalah kekuatan yang harus dipikul.

Mungkin itu bukan jenis kekuatan yang dipikirkan kebanyakan orang saat mereka memikirkan orang yang kuat, tapi ini adalah kekuatan emosional yang paling penting: empati. Dan sampai titik tertentu, ketajaman cerdas yang dibutuhkan untuk menangis pada film adalah sesuatu yang benar-benar tidak dapat Anda tolak.

Bahkan walau kita tidak (sedang) mengangkat 100 pound, kita mengeksplorasi emosi kita, dan itu bisa mengangkat semangat kita lebih tinggi dari apapun di luar sana. 

Nah, setelah membaca sampai tuntas. Semoga tidak ada lagi yang malu-malu meangisa ya! Bagikan jika artikel ini bermanfaat bagi Anda! Kalau ada yang mengganjal di hati, #katakanlah! (TS)