PMKRI PALOPO MENGKUTUK KERAS KASUS PEMUKULAN DAN PENGERUSAKAN ATRIBUT OLEH OKNUM KEPOLISIAN

Palopo, Katakanlah - PMKRI Cab. Palopo Sta. Katarina mengkutuk keras kasus pemukulan dan pengerusakan atribut yang dilakukan oleh oknum kepolisian Polres Palopo terhadap beberapa kawan-kawan aliansi gerakan terutama Ketua Presidium PMKRI Palopo.

Pemukulan dan pengerusakan atribut tersebut terjadi ketika kawan-kawan Aliansi Gerakan Rakyat Menggugat UU MD3 (GERAM UU MD3) yang terdiri dari 21 lembaga, Melakukan aksi penolakan revisi UU MD3 di halaman depan kantor DPRD Kota Palopo. Dalam pristiwa tersebut bukan saja kasus pemukulan yang saja terjadi namun terjadi pulah gerakan penembakan Peluru karet dan Gas air mata oleh oknum kepolisian kepada massa aksi.

Tindakan oknum kepolisian tersebut sangatlah tidak wajar dan sesuai dengan tugas serta fungsinya sebagai Pengaman, Pengayom, dan Pelidung Masyarakat. Namun melihat pristiwa yang terjadi tersebut serta beberapa pristiwa yang terjadi dekade ini di pelosok Indonesia, Oknum kepolisian sudah tidak sadar serta lupa akan tugas dan fungsinya.

Saldianus E. Putra Presidium Gerakan Kemasyarakat PMKRI Palopo Periode 2017/2017. Meminta dan mendesak kepada pihak kapolres palopo untuk bertanggungjawab atas kejadian pemukulan dan pengerusakan atribut tersebut serta meminta melakukan proses penegakan hukum yang seadil-adilnya. Sekali lagi meminta serta mendesak kepada pihak POLRI agar menevaluasi system perekrutan dan pembiaan anggota kepolisian sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Dionisius Dwi Anjaya Ketua Presidium PMKRI Palopo Periode 2017/2018. Mengatakan mengecam dan mengkutuk keras atas pristiwa ini, Bahwa proses berdemokrasi dan berekspresi serta mengeluarkan pendapat dimuka umum sesuai amanah UUD 1945 telah dicedarai dan dibungkam oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Kami PMKRI Palopo bersama kawan-kawan Aliansi gerakan telah membangun konsolidasi dan melakukan proses audies bersama Kapolres Palopo dan meminta bertanggungjawab atas pristiwa pemukulan dan pengerusakan atribut tersebut sesuai dengan jalur hukum yang berlaku. Selanjutnya kami bersama para korban pemukulan dan pengerusakan atribut telah melakukan berita acara pelaporan ke Provam Polres Palopo dan melakukan visum sesuai prosedur hukum yang ada. Ada 10 korban pemukulan yang diketahui dalam pristiwa ini. (DD)