Sumber foto: https://cdn.vox-cdn.com |
Kali ini, kita akan bahas sebuah film yang baru rilis dan sedang tayang di Bioskop-Bioskop kesayangan Anda (bagi yang pernah ke Bioskop ya, kalau ndak pernah, jangan sok sayang dengan Bioskop).
Sebenarnya,
pengin bahas Dilan 1990 sih, tapi,
kayaknya nggak deh, filmnya ndak asyik. Jangan ada yang marah!
Menurut saya emang ndak ada asyiknya
(Dulu waktu di Palembang itu, itu kecelakaan). Atau jangan-jangan saya yang
tidak romatis ya, astaga, benarkah? Epen
ah!
Kita
kembali ke Black Panther. Pembaca, plis, ingatkan saya kalau mulai tidak
fokus ke Black Panther ya! Film ini
(sebentar saya lupa, saya lihat wikipedia dulu) …. Okei, kita lanjut! Black
Panther adalah film pahlawan super Amerika
(kok Amerika ya? Padahal latarnya di Wakanda, hmmm, nanti saya akan jelaskan
ya, sabar!) berdasarkan karakter Marvel Comics dengan nama yang sama.
Diproduksi oleh Marvel Studios dan
didistribusikan oleh Walt Disney Studios
Motion Pictures,
merupakan film ke-18 dari Marvel Cinematic
Universe.
Film ini disutradarai oleh Ryan Coogler yang
juga bertindak sebagai penulis skenario bersama Joe Robert Cole, dan dibintangi
oleh Chadwick Boseman sebagai
T'Challa/Black Panther, berdampingan dengan Michael B. Jordan, Lupita Nyong'o, Danai
Gurira, Martin Freeman, Daniel Kaluuya, Angela Bassett, Forest Whitaker,
dan Andy Serkis.
Kalau kalian kurang kenal dengan nama-nama di atas, atau susah baca nama itu,
tidak apa, jangan malu, kita sama. Kalau ingin tahu lebih banyak tentang
mereka, silahkan pergi ke https://id.wikipedia.org/wiki/Black_Panther_(film)
klik nama-nama mereka di sana. Kalian akan diarahkan langsung ke link yang menerangkan lebih jauh tentang
mereka. Saya sih ogah, bakalan lupa
lagi, percuma kayaknya. Okei, kita
fokus ke Black Panther lagi.
Dalam Black
Panther, T'Challa kembali ke Wakanda untuk memerintah sebagai raja, namun
ditentang oleh seorang musuh lama dalam konflik yang memiliki konsekuensi
mendunia.
Sebelum
kita bahas lebih jauh, iklan Black Panther ini ada di berbagai sudut kota
Jakarta. Rasa penasaranpun timbul, belum lagi dengan berbagai ulasan tentang
film ini yang sangat meyakinkanku untuk melangkah ke Bioskop di Taman Ismail
Marzuki (ehem, dekat Margasiswa I
PMKRI, bisa jalan kaki, lumayan keringat,
itung-itung olah raga sore). Yang mau saya katakan, marketingnya luar biasa
kangkawan.
Sesampainya
di Bioskop, kubeli 2 tiket, kepo deh,
plis jangan tanya saya nonton dengan
siapa, bukan urusan kalian. Hehehe! Sebenarnya, kami sudah telat sekitar 10
menit. Mengingat ada janji di 2 jam selajutnya, 10 menit yang kami lewatkan
tidak menjadi masalah yang terlalu serius.
Okei, kita bahas filmnya sekarang, saya
sudah minta ingatkan saya agar fokus ke Black Panther, kalian tidak ingatkan,
jadi kebablasan bah (jadi keluar
Batak awak).
Setting
film ini berada (kalau tidak salah) di tiga negara. Wakanda, Amerika dan Korea
Selatan. Saya kurang tahu mengapa Korea Selatan, tepatnya di kota Busan dipilih
menjadi latar film ini, tetapi kayaknya Marvel
Studios ingin menyasar penonton Asia mengingat jumlah penduduk Asia yang
banyak, kayaknya ya! Sedangkan Amerika, sudah pasti ada, karena film ini lahir
di sana, dan Black Panther juga adalah salah satu pahlawan fikif Amerika, sama
seperti Superman dan rekan-rekannya. Sedangkan Wakanda, nah ini dia, dari tiga
latar tadi, hanya Wakanda-lah negara fiktif yang diciptakan oleh si pembuat
film, Marvel Studios, tepatnya
diciptakan oleh Stan Lee dan Jack Kirby.
Dikisahkan,
10 ribu tahun yang lalu, sebuah meteor besar menghantam Wakanda. Meteor itu
berisikan zat kekuatan besar yang dapat membuat orang yang menguasainya menjadi
kuat. Dalam film ini, zat itu disebut vibranium. Lagi-lagi vibranium ini
juga fiktif. Hanya ada di Marvels Comic.
Wakanda
dikisahkan sebagai sebuah negara yang tertutup dari dunia luar dan sangat
independen. Tidak banyak yang tahu bahwa ada vibranium di Wakanda (kecuali
yang sudah menonton film-film Marvel Studios, hehe). Informasi ini benar-benar
ditutup rapat agar tidak menjadi rebutan di dunia yang bisa jadi membahayakan
keberadaan dunia sendiri. Pemerintahan Wakanda sadar betul akan sifat tamak
manusia.
Diceritakan,
Wakanda memiliki teknologi super kuat bahkan jauh lebih kuat bila dibandingkan
dengan teknologi yang dimiliki oleh Amerika Serikat. (Mulai sekarang, Trump ndak bisa asal claim kalau mereka adalah negara terkuat ya). Dalam film ini, adik
pemeran utama, T'Challa adalah seorang yang sangat ahli di bidang ini,
diapulalah yang menciptakan baju milik kakanya yang adalah raja baru di
Wakanda. Sekilas, bahan baju yang terbuat dari vibranium ini bisa menyerap
energi yang ingin menghancurkannya.
Bercerita
tentang raja baru, ada tradisi di Wakanda, negara yang terdiri dari beberapa
suku itu bila ingin mengangkat raja baru. Anak raja terdahulu akan otomatis
diangkat jadi raja jika dari semua suku tidak ada yang ingin mencalonkan
anggotanya. T’Challa, pada tradisi ini, ditentang anggota satu suku yang kelak
akan membantunya ketika takhtanya berusaha direbut sepupunya sendiri, N'Jobu (Sterling K. Brown) yang lahir
dan tinggal di Amerika.
Singkat
cerita (biar tidak berkepanjangan saya lihat di layar laptop sudah 761 kata
sejauh ini), T’Challa memenangkan challenge
dari penantangnya, dan resmilah menjadi raja di Wakanda. Sebelum diangkat
menjadi raja, di Inggris terjadi perampokan di sebuah Museum yang memamerkan
kapak yang terbuat dari vibranium, dan si perampok yang dibantu oleh sepupu
T’Challa sendiri ingin menjualnya ke orang Amerika.
Misi
dimulai, agar tidak jatuh ke tangan yang salah, berangkatlah 3 orang dari
Wakanda untuk menggagalkan transaksi itu, T’Challa, Jenderal terbaik di
Wakanda, dan bakal (bakal loh, belum sah) kekasih sang raja sendiri. Singkatnya
lagi, misi mereka gagal.
Ternyata
sepupu T’Challa, yang ikut membantu perampokan itu memiliki misi lain. Dia
hanya ingin datang ke Wakanda negara asal ayahnya. Ceritanya, ayah N’Jobu dan
ayah T’Challa pernah menjadi anggota War
Dog (seperti CIA-nya Amerika) yang ditugaskan di Oakland, Amerika. Setelah
melihat penderitaan orang Kulit Hitam di sana, ayah N’Jobu yang adalah adik
ayah T’Challa sendiri ingin membantu saudara-saudarinya yang menderita itu,
ingin mengakhiri penderitaan mereka. Namun kerahasiaan vibranium harus tetap
dijaga, dan terjadilah percekcokan di sana, dan ayah N’Jobu meninggal oleh
kakaknya sendiri. Sebelum meninggal, ternyata, N’Jobu sudah lahir dan ibunya
adalah warga negara Amerika. Semua cerita, catatan-catatan, dan peninggalan
ayahnya tentang Wakanda-lah yang mendorong N’Jobu untuk datang ke Wakanda.
Kembali
ke misi yang gagal itu. Akhirnya, N’Jobu membunuh boss-nya sendiri dan membawa
mayatnya ke perbatasan Wakanda, akhirnya dia dipersilahkan masuk ke negara itu.
Setelah semua petinggi suku berkumpul di ruang sidang, akhirnya, terungkaplah
identitas N’Jobu yang sesungguhnya, semua petinggi akhirnya percaya dengan
identitasnya karena dia memiliki cincin ayahnya. N’Jobu menentang raja sah
untuk berduel merebut takhta raja, karena dia juga memiliki hak yang sama
menjadi raja.
Akhirnya
pertarungan dimenangkan oleh N’Jobu dan T’Challa di buang ke bawah air terjun.
Setelah menjabat jadi raja, vibranium, dengan dalih ingin mengubah dunia lebih
baik, diekspor ke luar negeri.
Namun,
berhasilkah N’Jobu mengekspor vibranium ke luar negeri? Bagaimana nasib
keluarga T’Challa dan Wakanda di bawah kekuasaan N’Jobu? Ada baiknya tidak saya
ceritakan, silahkan tonton sendiri, pasti tidak menyesal. Kalau menyesal minta
uang kalian ke kasir tempat kalian menonton, biar dijitak sekalian!
Namun
ada beberapa pelajaran yang saya dapat dari film ini, yakni:
- Alasan keberadaan vibranium membuat negara Wakanda menjadi sangat tertutup dan cenderung (bukan bahkan sangat) anti migran. Film ini seakan-akan ingin mengkritik kebijakan Trump yang anti migran, hmm, atau alih-alih mengkritik malah ingin mengamini ya? Jangan salah persepsi ya!
- Film ini mengajari kita untuk tidak menyombongkan diri dan mengingatkan kita bahwa di atas langit masih ada langit.
- Ingat dengan Jenderal wanita di atas, ternyata film ini juga mau mengatakan bahwa perempuan juga bisa berbuat hal-hal yang sama dengan laki-laki, btw, Happy Belated International Women’s Day ya gaes.
- Manusia pertama sekali ada di benua Afrika, sebenarnya kita, saya dan kalian, sejauh kalian masih mengaku sebagai manusia, adalah warga Afrika juga, yay. Jadi film ini seakan mengajari bahwa kulit hitam bukan sesuatu yang jelek, karena hitam adalah kita. Kita berasa dari Afrika, kita semua. Jadi, kita semua basaudara kangkawan.
- Tontonlah film ini, dan dapatkan pelajara-pelajaran di nomor-nomor selanjutnya, kasih tahu saya kalau ada pelajaran yang baru ya!
Begitlah,
akhirnya kami tuntaskan film itu dengan senyuman lebar, puas, dan aku tidak
jadi minta uangku ke kasir. Kemudian kami bergeser ke kantin di depan Bioskop
untuk makan minum, karena ndak mungkin ngamen di kantin kan? Suara kami jelek!
Demikianlah
ulasan ini saya buat, semoga berkenan kepada para pembaca yang setia.
Catatan: Gambar-gambarnya minta di mbah google ya!
Depok,
09 Maret 2018
TSS
KOMENTAR