Film
ini mirip kisah film Black Panther karena ada adegan perebutan tahta kerajaan.
Namun sebelum dilanjutkan, maukah kita berkomitmen untuk mengurangi penggunaan plastik?
Sebelum mengurangi penggunaan plastik dengan cara berhenti minum pakai sedotan plastik,
misalnya, buang dulu sampahmu pada tempatnya. Setelah itu, mari kita mulai review film Aquaman yang sudah bisa
ditonton di bioskop-bioskop kesayangan Anda.
Seperti
film-film lainnya, dan jenis karya seni lainnya, Aquaman oleh semua yang terlibat
di dalam pembuatan film ini ingin menyampaikan suatu pesan yang berguna bagi
kebaikan bersama, walau tidak tertutup kemungkinan ada ideologi-ideologi
tertentu yang disamarkan yang ingin disamarkan juga menurut kajian analisis wacana
kritis.
Kisah
dalam film ini diawali pada tahun 1985 ketika seorang penjaga mercusuar yang
menemukan perempuan yang terdampar entah dari mana di pinggir pantai yang berbatu
di dekat mercusuarnya, entah kebetulan atau tidak. Mengapa saya meragukannya,
pasalnya adegan ini terkesan dipaksakan. Mesti sekali seorang penjaga mercusuar
harus periksa pinggiran pantai pada malam itu, dan kita tidak tahu mengapa dia
harus beradegan semacam itu.
Laki-laki
dan perempuan itu adalah calon ayah dan ibu si Aquaman, yang merupakan tokoh
utama dalam film ini. Ayahnya diperankan oleh Temuera Morrison dengan nama Tom Curry, ibunya
diperankan oleh Nicole Kidman dengan nama Atlanna, sedangkan Aquaman atau Arthur
dalam film ini diperankan oleh Jason Momoa.
Karena
film ini tayang di tahun 2018 bulan Desember, maka jika Arthur benar-benar
hidup di dunia nyata maka dia sekarang sedang berumur 33 tahun. Apakah ada hubungannya
dengan Yesus? Mengapa pertanyaan ini penting karena, Yesus wafat pada saat
berusia kira-kira 33 tahun setelah melakukan karya publik-Nya selama 3 tahun.
Dan film ini tayang pada bulan Desember, bulan kelahiran Yesus menurut
kepercayaan umat Kristiani, tapi entahlah.
Selain
itu, dalam film ini, dikisahkan sebelum Arthur cukup mengerti bahwa dia memiliki
kekuatan khusus, dia mampu berkomunikasi dengan ikan ketika dia di-bully teman-temannya saat mereka study tour ke aquarium raksasa. Hampir
mirip kisah dan usianya dengan pemeran Yesus dalam film The Young Messiah yang
rilis tahun 2016 lalu, yang juga mengisahkan Yesus memulai mujizat pertamanya dengan
menghidupkan kembali burung yang telah meninggal di pinggir pantai, dan dia
tidak menyadari perbuatannya itu. Kedua tokoh ini, Arthur kecil dan Yesus kecil
ini tidak tampat tidak terlalu paham dengan apa yang telah mereka lakukan, mereka
sama-sama tidak tahu sedang melakukan hal aneh pada saat itu.Saya benar-benar
tidak tahu, apakah ini kebetulan saja atau sudah diatur sedemikian rupa.
Setelah
scene itu, Arthur dewasa dikisahkan menolong
tentara Rusia (kalau tidak salah) yang sedang dirompak oleh bajak laut yang
memiliki kapal canggih seperti kapal (terbang) perang menyerupai ikan manta.
Perompak yang didalangi oleh Ayah dan Anak yang akan menjadi musuh bebuyutan
Arthur. Anak perompak itu diperankan oleh Yahya Abdul-Mateen II yang berperan
sebagai Manta. Dalam adegan itu, ayah Manta meninggal karena tertimpa bom atom
dan karena putus asa harus meledakkan diri agar anaknya, Manta tidak berusaha
menolongnya dan akhirnya ikut mati bersamanya karena tenggelam. Dia tahu persis
berat bom atom itu dan dia yakin anaknya tidak akan mampu mengangkatnya.
Nun
jauh di bawah samudra Atlantis, raja Orm yang diperankan Patrick Wilson di
kerajaan Atlantis ingin memusnahkan penduduk daratan karena telah mencemari dunia
bawah laut yang mereka tempati dengan banyak limbah dari pembuangan sisa-sisa
produksi pabrik hingga limbah plastik. Untuk mendapat legitimasi yang kuat, raja
Orm harus mendapat pengakuan dan dukungan dari raja-raja laut lainnya. Berbagai
carapun dibuatlah untuk itu dan cara buruknya itulah yang menandakan dia adalah
pemeran antagonis dalam film ini. Bagian ini tentu ingin menyindir kebiasaan
buruk kita manusia yang sudah mencemari lautan dengan macam-macam limbah termasuk
plastik, yang mengancam banyak ekosistem laut. Namun limbah yang mencemari lautan
itu tidaklah terlalu kuat untuk memusnahkan penduduk daratan, raja Orm lalu meminta
bantuan Manta untuk pura-pura menyerang penduduk Atlantis untuk meyakinkan
bahwa penduduk daratan adalah ancaman hingga ia mendapat dukungan dari
raja-raja laut lainnya.
Sedangkan
pemeran protagonis tentu saja Arthur si Aquaman, Atlanna ibunya, Mera yang
diperankan oleh Amber Heard yang akan menjadi kekasih Arthur di bagian akhir
film ini, dan Vulko yang diperankan oleh Willem Dafoe yang seolah ingin
menghapus citra buruknya karena sudah memerankan peran antagonis dalam film
Spiderman.
Mera
tiba-tiba muncul dan memberitahukan bahwa raja Orm ingin menghukum penduduk
daratan dengan memusnahkan mereka, peringatan awal sudah dilancarkan dengan mengembalikan
banyak sampah plastik yang terendap di lautan menggunakan gelombang lautan yang
besar di banyak belahan dunia. Satu-satunya cara untuk menghentikan niat raja
Orm yang adalah adik tirinya Arthur adalah merebut tahta kerajaan Atlantis,
karena dia juga merupakan keluarga kerajaan yang memiliki hak yang sama.
Awalnya
Arthur tidak mau karena dia memang tidak gila jabatan, selain dia merupakan anak
yang tidak diinginkan keluarga kerajaan karena ayah biologisnya berasal dari daratan.
Karena dari dua dunia yang berbeda, haram hukumnya untuk saling mencintai dan
membangun keluarga, seperti merendahkan derajat kerajaan lautan, yang merasa
lebih tinggi derajatnya dibanding dengan penduduk daratan.
Film
ini sarat makna karena, seolah ingin mengingatkan bahwa kita semua itu sama
namun sering kita merasa bahwa suku atau ras kita sendiri lebih tinggi dari ras
atau suku orang lain. Dikotomi antara penduduk pribumi dan non pribumi yang sering
terdengar di Indonesia akhir-akhir ini, bahkan penolakan-penolakan yang ada
terhadap para pengungsi ingin disindir dalam film ini dalam dialog yang sangat
sarat maknanya (menurut saya) yakni: “Kau disesatkan ayahmu, hanya ada satu
dunia, (yang terdiri dari) lautan dan daratan”. Kita satu, dunia satu, dan mari
saling bersinergi demi kebaikan bersama, tanpa ada yang merasa lebih tinggi dan
yang lain merasa lebih rendah. Selain itu, perang sama sekali bukan jalan untuk mencapai kebaikan bersama. Harus selalu dicari win-win solution.
Walau
sudah diyakinkan Mera bahwa dia benar-benar pantas menjadi raja karena memang berasal
dari dua dunia yang berbeda yang mampu mempersatukan keduanya tetap saja Arthur
tidak mau. Namun akhirnya Arthur mau mencoba untuk merebut takhta itu karena
ayah yang dicintainya terancam mati juga jika raja Orm memorakporandakan daratan
dengan tsunami, misalnya.
Memberanikan
diri karena sudah dilatih oleh Vulko dari kecil, dia dan Mera berangkat untuk
merebut takhta kerajaan Atlantis, dan dia kalah telak. Namun sebelum raja Orm
berhasil membunuh Arthur, Mera membawa Arthur menggunakan pesawat kecilnya
mencari tongkat sakti milik moyangnya. Karena hanya itulah satu-satunya cara
agar Arthur bisa mengalahkan raja Orm yang sungguh-sungguh terlatih di bawah
laut.
Dalam
pencarian tongkat sakti itu, Arthur dan Mera dihadang oleh Manta dan pasukan
raja Orm lainnya. Manta disewa jasanya untuk membunuh Arthur karena penduduk
laut tidak bisa hidup di daratan tanpa bantuan air, dan Manta adalah penduduk
daratan yang lebih lihai bertarung di daratan, berhubung karena Manta memiliki
dendam pribadi kepada Arthur, bersemangatlah Manta untuk meburu Arthur. Dengan
peralatan yang super canggih, mulailah perburuan Manta akan Arthur musuh
bebuyutan, yang menyebabkan ayahnya meninggal.
Namun
Manta dan anak buahnya mampu ditumpas, singkatnya mereka sampai di sebuah
samudera yang dihuni oleh banyak makhluk yang bernama Trench, seperti samudara
yang dihuni setan-setan. Merka terbantu karena tiba-tiba (terlalu dipaksakan)
mereka tahu kalau trench takut dengan cahaya. Namun sangkin banyaknya mereka
cahaya itu tidak terlalu membantu, dan tiba-tiba mereka sampai di inti bumi dibawa
oleh satu trench yang adalah Atlanna ibu Arthur. Akhirnya Arthur memperoleh
tongkatnya dan mampu mengalahkan raja Orm, dan selamatlah penduduk daratan.
Kisah
cinta Atlanna dan Tom-pun berseri lagi seperti bunga di musim bunga (hehehe),
romantisnya, Arthur mengadu kepada ibunya kalau ayah, setiap pagi selalu pergi
ke pinggir pantai untuk menantikan kepulangan Atlanna yang meninggalkannya,
sejak hari kepergiannya sampai sekarang. Romantis banget kan? Kalau guwe bilang
sih, loe akan jauh lebih romantis
jika buang sampah pada tempatnya dan berusaha mengurangi penggunaan plastis.
Romantis pada ibu pertiwi, Mother Earth.
Dan saya akhiri review ini dengan
mengucapkan: “Selamat menantian kelahiran Yesus”.
Tonton thriller-nya di bawah ini:
Oleh: Tomson Sabungan Silalahi
Instagram: @tomsonsilalahi
KOMENTAR