Foto profil Felix Nesi di Facebook. |
Katakanlah - Status Felix K. Nesi di akun facebook pribadinya menjadi sorotan banyak warganet. Sampai hari ini sudah ada lebih dari 2100 komentar yang masuk dan dibagikan lebih dari 2500 kali.
Dalam statusnya yang ditulis sepanjagn 16 paragraf dan diakhiri dengan namanya sendiri dijelaskan bahwa dia sedang di Kantor Polisi (dipolisikan) karena dilaporkan oleh komunitas Pastoran SMK Bitauni "Malam ini saya akan menginap di kantor polisi sektor Kecamatan Insana. Saya dilaporkan oleh komunitas Pastoran SMK Bitauni."
Dia mengaku bahwa dia, dulu sering bermain di sana. Lokasinya juga tidak terlalu jauh dari rumahnya, hanya 700 meter. Bahkan dua adiknya juga tamat dari sana. "Pastoran SMK Bitauni terletak hanya sekitar 700 meter dari rumah saya. Dua adik saya, laki dan perempuan, tamat dari sana. Saat masih seminari-frater, setiap liburan saya tidur bangun makan di situ" tulisnya.
Dia menjelaskan bahwa ada seorang Romo berinisial 'A' dipindahkan ke sana. Romo A berasal dari Paroki Tukuneno. Diungkapkan dalam statusnya bahwa Romo A dipindah dari Tukuneno karena bermasalah dengan perempuan. Namun Felix tidaka mau membahasa detail terkait kesalahan Romo A yang dimaksud. "Kini, sekolah itu mempunyai lebih dari 100 siswi. Tapi sekitar bulan Januari/Februari, Romo A pindah ke sana. Romo A adalah seorang pastor yang, saat itu, dipindahkan dari paroki Tukuneno karena bermasalah dengan perempuan. Ia berbuat salah kepada perempuan, dan tak perlu kita bahas detailnya" ditulis di statusnya.
Selanjutnya Felix bercerita sempat mendatangi Romo Kepala Sekolah dan memintanya untuk memindahkan kembali Romo A dari sana. "Saat tahu bahwa sesudah bermasalah dengan perempuan di sebuah paroki, ia langsung dipindahkan saja ke sekolah menengah yang penuh dengan perempuan, saya datang ke SMK Bitauni. Dekat saja, kan. Saat itu saya bertemu dengan Romo Kepala Sekolah. Saya bilang, tolong, Romo Kepala, pindahkan kembali si Romo A dari sini."
Namun Romo Kepala Sekolah meminta Felix untuk bicara langsung dengan uskup. Di akhir pembicaraan Romo Kepala mengatakan bahwa Romo A hanya sementara, hanya satu bulan, sesudah itu akan pindah lagi. "Romo Kepala bilang: Felix, kamu harus bicara langsung dengan uskup. Kami bicara lama sekali. Seperti bapak dan anak. Di akhir pembicaraan, Romo Kepala bilang, ya, SK Romo A ini hanya sementara, hanya untuk satu atau dua bulan. Sesudah itu, ia akan pindah lagi. Ini istilahnya hanya penyegaran" tulisnya.
Felix akhirnya datang lagi sekitar Maret/April untuk tujuan yang sama. Felix berbicara di depan para Romo dan Mgr. Pain Ratu termasuk Romo A. Namun usahanya sia-sia juga. Kemudian dia datang lagi di Jumat, 3 Juli sekitar pukul 8 malam.
Pernah Mewawancarai Bapak Seorang Anak Yang Dihamili Pastor
Dalam statusnya Felix menyempatkan untuk bercerita saat ia sedang menggarap novel Orang-Orang Oetimu. Dalam novelnya Felix menulis tentang pastor yang suka melindungi kebusukan pastor lain. Dalam statusnya itu ia mengungkapkan bahwa ia pernah mewawancarai seorang bapak yang mengasingkan anak perempuannya ke kampung sesudah anak tunggalnya itu dihamili seorang pastor. Pastornya tetap di kota, malah anaknya yang disembunyikan.
Felix menulis "Saya kecewa sekali. Di novel saya, Orang-Orang Oetimu, saya menulis tentang pastor yang sukanya melindungi kebusukan pastor lain. Apakah saya baru saja melihatnya di dunia nyata ini? Saat menggarap novel, saya pernah mewawancarai seorang bapak yang mengasingkan anak perempuannya ke kampung sesudah anak tunggalnya itu dihamili seorang pastor -- pastor itu tetap di kota, anaknya yang 'disembunyikan'. Bapak itu menangis sambil bercerita. Antara putus asa dan terluka, tetapi tetap mengasihi anak perempuan (dan cucu)-nya. Hanya ia yang menangis, tetapi kami sama-sama terluka."
Felix dalam statusnya mengaku kecewa pada keuskupan yang hanya memindah-mindahkan saja pastor yang bermaslah. "Saya kecewa juga pada keuskupan yang hanya memindah-mindahkan saja pastor bermasalah. Dari paroki yang penuh cewek OMK, ke sekolah yang penuh siswi. Tanpa memikirkan pentingnya hari-hari sepi untuk refleksi bagi pastor yang kekosongan hatinya hanya bisa diisi oleh afeksi perempuan -- pastor yang tidak cukup dihibur oleh badminton, atau sepakbola, atau anak-anak babi di kandang" tulisnya.
Felix Emosi dan Akhirnya Ditangkap Polisi
Emosi Felix tidak tertahankan lagi dengan helm yang ada di tangannya dia menghantam kaca jendela yang ada di depannya. Kursi-kursi plastik di teras rumah pastoran tidak ketinggalan, dia mengakui membanting kursi itu sampai hancur. "Saya kecewa. Saya emosi. Di tangan saya ada helm. Di depan saya ada kaca jendela. Maka saya hantam kaca-kaca jendela pastoran dengan helm. Helm INK sungguh kuat, kaca-kaca hancur berantakan. Saya pegang kursi-kursi plastik di teras rumah pastoran dan saya banting sampai hancur" tulisnya.
Setelah melakukan semua itu dia pulang ke rumah. Dia mengaku sudah menduga kalau komunitas Pastoran SMK Bitauni akan melaporkannya ke Polsek Insana, dan memang benar, akhirnya dia dijemput polisi. "Saya pulang ke rumah. Seperti yang sudah saya duga, komunitas Pastoran SMK Bitauni melaporkan saya ke Polsek Insana karena merusak kaca jendela dan kursi-kursi. Tak sampai satu jam kemudian, saya dijemput polisi" tulisnya lagi.
Baca juga: Felix Nesi Yang Sempat Dipolisikan Kini Dibebaskan
Pada paragraf terakhir statusnya dia mengucapkan terima kasih kepada Romo Kepala, Romo A dan semua pastor yang ada di Keuskupan Atambua serta semua pastor di seluruh dunia. Dia pasrah akan menginap di Kantor Polisi. Dia tulis bahwa dia dan semua pastor adalah pendosa dan tidak ada yang paling benar. Kemudian di akhir kalimat dia menantang institusi Gereja. "Terima kasih Romo Kepala. Terima kasih Romo A. Terima kasih semua pastor di keuskupan Atambua dan di manapun juga di dunia ini. Malam ini saya akan menginap di kantor polisi. Kita sama-sama pendosa, tak ada yang paling benar. Tapi jika kalian, institusi Gereja, sangat sangat lambat (atau hampir tidak pernah?) dalam mengurusi pastor bermasalah, tetapi sangat cepat dalam mempolisikan orang-orang yang marah, maka kita akan selalu bertemu" tulisnya.
KOMENTAR