Sumber gambar dari id.bookmyshow.com |
Ayooo… siapa yang takut jadi feminis laki-laki ? Jawab sendiri yaaa !
Emmm, feminis laki-laki ?
Apaan tuhhh ?
Baru dengar nhi, biasanya khan, feminis itu perempuan.
Kenapa ? emangnya laki-laki nggak bisa jadi feminis?
Yupppp…begitulah setiap orang memandang feminism sebagai gerakan perempuan. Benar, karena belum banyak orang yang paham bahwa feminism adalah gerakan bersama. Bahwa Feminism tidak akan berhasil jika tidak dilakukan bersama-sama. Bahwa persoalan gender bukan semata-mata persoalan perempuan, tetapi juga persoalan laki-laki, persoalan kolektif, dan harus disikapi secara arif dan komprehensif.
Bahwa menjadi feminis laki-laki berarti harus membongkar kebiasaan lama yang selama ini melekat erat pada budaya masyarakat Bahwa menjadi feminis laki-laki berarti harus menginstal ulang semua system yang selama ini dianut oleh laki-laki. Bukankah, ini pekerjaan yang sulit ? Ibaratnya, saat tampuk kekuasaan berada di pundak kita dan kita wajib menurunkannya demi persoalaan kemanusiaan. Emang di era yang sekarang, ada yang mau seperti itu ? Ada qok, lihat saja Bang Kris Budiman, Jhon Stuart Mill, dan masih banyak lagi.
Sini..saya kasih tahu yaaa..menjadi feminis laki-laki banyak untungnya qok…pertama dan paling utama yang akan kamu rasakan adalah menjadi manusia seutuhnya. Kamu tidak perlu malu bila dibilang banci hanya karena kamu tidak ingin berkelahi sebab semua masalah tidak bisa diselesaikan dengan cara berkelahi. Kamu tidak perlu malu bila dibilang cengeng jika kamu ingin menangis karena setiap orang berhak mengekspresikan perasaannya bukan hanya perempuan saja. Kamu tidak perlu malu bila dibilang rajin jika kamu terciduk sedang memasak, mencuci pirirng, menyapu, mengepel lantai dan melakukan pekerjaan rumah tangga lainnya. Kamu tidak perlu takut tidak diakui sebagai laki-laki hanya karena kamu tidak merokok.
Percayalah rokok bukan symbol kejantanan. Kamu tidak perlu merokok hanya untuk dicap sebagai laki-laki karena semua itu ada pada sifat dan karakter yang kamu tunjukan bukan pada sebatang rokok. Tohhh, kamu sendiri khan sudah laki-laki lantas laki-laki seperti apa yang mereka maksud. Kamu juga tidak perlu takut dicela jika kamu memiliki hobi yang berbeda dari hobi laki-laki pada umumnya yaitu sepak bola, bola basket ataupun tinju karena perihal selera tidak semua orang sama.
Baca juga: MENJADI FEMINIS SEJAK DINI
Kamu tidak perlu merasa tidak bertanggungjawab ketika orang lain melihatmu dengan sinis karena kamu tidak bekerja dan istrimu yang bekerja sebab orang luar hanya melihat apa yang terpampang nyata di depan pintu saja tetapi mereka tidak tahu apa yang kamu lakukan di dalam rumah, bisa saja kamu sedang bekerja lewat komputermu, mengerjakan beberapa cerpen, puisi, artikel dan disitulah penghasilanmu.
Dan untuk menjadi berbeda dari yang lainnya kamu akan mendapatkan sanksi social yakni dijauhi dari semua orang karena telah melenceng dari ekpetasi masyarakat. Tidak apa-apa! Bukankah menjadi berbeda itu unik ? Bukankah melakukan kebenaran hasilnya pasti baik ? Bukankah mereka yang memberikan sanksi social berarti merasa terancam ? Beri mereka waktu, mereka akan paham dengan sendirinya ketika mereka melihat anda melakukannya secara terus menerus.
Kajian tentang perempuan dan feminitas tidak mungkin diasingkan dari kajian tentang laki-laki dan maskulinitas. Begitu juga sebaliknya. Jika tidak, jangan heran bila kemudian banyak feminis bereaksi dengan mencurigai asumsi-asumsi yang ada di balik misi laki-laki yang hendak melengkapi apa yang telah dimulai oleh perempuan (Gallagher,1992:7). Bagaimana, sampai disini sudah mulai berani belum jadi feminis maskulin? Berani tidak berhaluan kiri dari apa yang saat ini masyarakat kita yakini ? Berani ditertawakan dan diajuhi dari masyarakat sekitar tidak?
Pada intinya, kamu bisa qok jadi laki-laki yang feminis karena laki-laki dan perempuan hanyalah kontruski social dari kepentingan kelompok-kelompok tertentu maka feminism adalah suara tentang semua. Namun menjadi feminis laki-laki harus mampu melakukan perubahan di tingkat yang paling praktikal bukan hanya pada tataran pemikiran.
Menjadi feminis laki-laki adalah melakukan apa saja yang kamu mau dan dianggap benar tanpa perlu merasa terancam dan peduli dengan ocehan orang lain. Menjadi feminis itu menjadi mandiri, menjadi bebas tanpa perlu berpikir pada nilai superioritas yang melekat pada diri anda. Tidak ada yang namanya laki-laki super, laki-laki yang bisa melakukan segalanya tanpa bantuan orang lain. Berhentilah memaksakan dirimu untuk menjadi kuat, itu bagus jika kamu senang melakukannya. Berani berkata TIDAK pada apa yang kamu anggap merendahkan martabat gender yang lain. karena jika kamu sudah menjadi feminism maka tidak akan ada lagi penindasan antar gender dan mungkin perjuangan feminis sebentar lagi memasuki fase TAMAT sebab feminis para tidak perlu lagi bekerja ekstra untuk menyadarkan kaum maskulin dan memperjuangankan hak-hak feminim.
Demi mencapai cita-cita tersebut maka kaum maskulin harus menjadi feminis. Mungkin sulit tapi saya yakin anda bisa melakukannya. Kita tahu bersama bahwa feminis laki-laki telah ada sejak zaman dahulu, hal ini dibuktikan dengan keterlibatan kaum maskulian dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Tokoh-tokoh feminis diatas adalah bukti mengapa laki-laki menjadi feminis, ada laki-laki yang mengagungkan perempuan karena biologis, ada laki-laki yang sadar bahwa perempuan juga memiliki hak asasi manusia, ada juga laki-laki yang memberikan dukungannya dengan cara aksi seperti yang dilakukan di New York tahu 1911 dan Queen’s Road, England tahun 1972, laki-laki turun aksi untuk mendukung pemenuhan hak-hak perempuan.
So…. Kita punya sejarah dan bukti bahwa ada laki-laki feminis, kalo sudah seperti begini, tunggu apalagi. Ayoo jadi femins!
Sumber bacaan: Jurnal perempuan, mungkinkah laki-laki bisa menjadi feminis oleh Kris Budiman, Feminis Laki-laki
KOMENTAR