PMKRI Medan Sebut Polda Sumut Jangan Takut untuk Menahan 8 Tersangka Kerangkeng Manusia Bupati Langkat

Foto : Sintong Sinaga bersama Pimpinan Harian Cabang (PHC) PMKRI Cabang Medan.

Katakanlah.com, Medan- Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) telah menetapkan 8 orang tersangka atas kasus kerangkeng manusia milik Bupati nonaktif Kabupaten Langkat Terbit Rencana Perangin angin. 

Penetapan tersangka itu dinilai PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia) Cabang Medan tidak tegas lantaran sampai saat ini delapan tersangka tersebut tidak ditahan karena kepolisian menilai kooperatif dalam penyelidikan.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Medan Sintong Sinaga mengatakan tindakan yang dilakukan pelaku merupakan kejahatan  kemanusiaan sehingga perlu penanganan serius oleh pihak kepolisian. 

"PMKRI Cabang Medan mengapresiasi kepolisian karena terus menjalankan penyelidikan dan menetapkan 8 tersangka. Akan tetapi kami secara tegas mendesak Polda Sumut untuk segera melakukan proses penahanan terhadap tersangka kasus ini," kata Sintong melalui keterangan tertulis, Selasa (29/3/2022).

Ia juga mengatakan untuk memberikan rasa aman bagi masyarakat yang menjadi korban dan saksi dalam kasus ini, Polda Sumut harus berani tegas dan terukur.

"Kepolisian merupakan lembaga  Negara jadi Poldasu jangan menjadi Lembaga Negara yang Takut terhadap kelompok tertentu," ujarnya.

Sintong yang juga warga kabupaten Langkat mengatakan kasus kekerasan yang dilakukan mantan pejabat nomor 1 di Langkat itu sangat menyedihkan dan miris, karena sudah dilakukan bertahun-tahun dan mengakibatkan kematian.

"Dari penjelasan Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia) keberadaan kerangkeng dirumah Terbit Rencana Perangin sudah terjadi puluhan tahun, namun tidak terendus pihak kepolisian. Ada apa dengan kinerja kepolisian di kabupaten Langkat ?. Kalau tidak terjadi OTT kemarin saya kira kasus kerangkeng manusia ini tidak terungkap," ujarnya.

Sementara itu Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI cabang Medan Yohanes Simanjuntak mempertanyakan alasan belum ditahannya 8 tersangka yang terlibat dalam kasus tersebut. 

Menurutnya hal ini sangat mengecewakan hati masyarakat karena kasus ini bukan kasus sembarangan ancamannya diatas 5 tahun seharusnya pihak kepolisian melakukan penahan.

" Kita akan terus mengawal kasus ini untuk diusut tuntas  sampai ke akar akarnya, jangan ada kesan ketakutan kepolisian dalam menangani ini dan kita akan turun ke jalan apabila pihak Kepolisian tidak menahan para tersangka yang telah di tetapkan," pungkas Yohanes.(*)